7. Tipu Daya Azazil [ kembali ke daftar isi ]
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga
akibat pembangkangannya, Azazil mulai merancang skenario untuk
menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram dan
damai (pada hakikatnya tak satu mahkluk pun yang mengetahui apa salah
satu RAHASIA terbesar ALLAH hingga Azazil menjalankan skenarionya kepada
Nabi Adam as dan Hawa???, sebab Allah pun tidak melarang Azazil
melakukan penyesatan itu!. sungguh Allah Maha Benar dan Maha Mengetahui.
Bujuk rayunya dimulai saat ia menyatakan
kepada mereka bahwa ia adalah kawan mereka yang ingin memberi nasihat
dan petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka. Segala cara dan
kata-kata halus digunakan oleh iblis untuk membuat Adam dan Hawa
terbujuk. Ia membisikkan kepada mereka bahwa larangan Allah kepada
mereka untuk memakan buah dari pohon terlarang adalah karena mereka akan
hidup kekal sebagai malaikat apabila memakannya. Bujukan itu terus
menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk
dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka
melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah
berfirman:
Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah [2]:36)
Mendengar firman Allah tersebut,
sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan
sehingga mendapat dosa besar karenanya. Mereka lalu bertaubat kepada
Allah dan Setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman:
Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian
jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.
Jadi sesungguhnya, Allah lah pemilik
skenario melalui PenciptaanNya atas segala sesuatu di Alam Semesta ini!
maka bukan karena dosa Nabi Adam as dan Hawa diturunkan dimuka Bumi,
sebab Allah telah mengampuni mereka. Nabi Adam as dan Hawa berdosa lalu
dimaafkan Allah adalah iktibar bahwa kelak anak cucu Adam as, bila
berdosa kepada Allah dan dosanya termasuk dosa besar lalu benar-benar
bertaubat taubat nasuha sebagaimana Nabi Adam as, diterima Allah
taubatnya.
0 komentar:
Posting Komentar