3. Penciptaan Nabi Adam [ kembali ke daftar isi ]
Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah
berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya
menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah
mengabari para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia,
mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap
ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para
malaikat kepada Allah:
Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)
Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya:
Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)
Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari
segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk
sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh
ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang
sempurna. Awalnya Nabi Adam a.s. ditempatkan di surga, tetapi terkena
tipu daya iblis kemudian diturunkan ke bumi bersama istrinya karena
mengingkari ketentuan Allah.
Adam diturunkan dibumi bukan karena
mengingkari ketentuan, melainkan dari sejak akan diciptakan, Allah sudah
menunjuk Adam sebagai khalifah di muka bumi. jadi meskipun tidak
melanggar ketentuan (Allah) adam akan tetap diturunkan kebumi sebagai
khalifah pertama. Adam merupakan nabi dan juga manusia pertama yang
bergelar khalifah Allah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Ia
diutus untuk memperingatkan anak cucunya agar menyembah Allah. Di antara
sekian banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang
membangkang.
0 komentar:
Posting Komentar